Pakistan: Saleema dan Raheela
“Jika kamu berjanji untuk memikul salibmu, itu akan menjadi sebuah hidup yang penuh duri, gunung dan kesulitan,” kata pemudi Pakistan itu dengan suara yang tegas. Saleema, seorang yang tinggal di Pakistan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, bersaksi tentang imannya kepada seorang teman sekelasnya, Raheela, yang kemudian menerima Kristus.
Kemarahan keluarga Raheela mendakwa Saleema dengan tuduhan ‘memurtadkan orang Islam’. Sebuah tuduhan yang dapat dijatuhi hukum mati di Pakistan. Saleema dan Gembalanya ditangkap, dan orang tuanya diinterogasi dan dipukul oleh polisi. Saleema diperlakukan dengan kasar ketika di dalam penjagaan polisi, tetapi dia tidak menyangkali imannya. Malahan, dia bernyanyi dengan lembut lagu-lagu Kristen di dalam penjara, dengan harapan dapat membawa yang lain kepada Kristus.
Raheela lari dari rumahnya tetapi keluarganya mengejarnya. Ketika mereka menawarkannya sebuah pilihan terakhir untuk menarik kembali imannya dan kembali kepada Muhammad, dia menolak. Karena ‘kejahatan’ nya, keluarganya sendiri yang mengeksekusi Raheela.
Saleema menjalani persidangan yang cukup panjang. Keluarga Raheela menyalahkannya karena kematian Raheela. Akhirnya tuduhan ditarik kembali. Tetapi kehidupan Saleema tidak akan pernah sama. Dia dipaksa pindah ke bagian lain dari Pakistan. Duri, gunung maupun kesulitan tidak membuat imannya luntur. Malahan, dia mempersiapkan untuk melayani sebagai seorang misionari. Dia berkata, “Tidak ada masalah yang lebih besar dari gunung, Yesus akan membantu kita mengatasinya!”
Misionari kadang-kadang tidak digolongkan sebagai sebuah pasukan khusus - seorang tentara spesial dalam pasukan iman Allah yang beraksi bagi kepentingan kita. Sebenarnya, setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi seorang misionari. Kadang pekerjaan Allah yang sangat penting bisa saja dilakukan di meja makan, sambil minum kopi, di rumah tetangga. Inti misi kita tetap sama ke manapun misi membawa kita. Kita diperintahkan untuk berbagi kasih Kristus. Bagi beberapa orang, membagi iman mereka dengan teman terdekatnya merupakan kepahlawanan yang luar biasa. Bagi beberapa orang lain, beraneka ragam kebudayaan menjadi ladang misinya. Keberhasilan misi kita bukanlah yang terpenting, namun motivasinya yang penting. Sampai sejauh manakah Anda bersedia membagikan kasih Kristus?
No comments:
Post a Comment